Sabtu, 15 September 2012

Kisah Uang Seribu dengan Seratus Ribu


Kisah uang Rp 1000 dengan uang Rp 100000

Uang Rp 1000 dan Rp 10000 kini dicetak dan disebarkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika dicetak mereka berdua bersamaan, namun terpisah setelah disebarkan dan beredar ke masyarakat.



Bagaimanapun, setelah beberapa bulan kemudian mereka bertemu kembali secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda dan mereka pun ngobrol-ngobrol,,,

Rp 100000      : “haaii.. kenapa badanmu begitu lusuh, kotor dan berbau amis??”
Rp 1000         : “kerena semenjak aku keluar dri bank, aku terus dibawa ke tangan orang buruh, penjual ikan dan ke tangan pengemis”

Lalu Rp 1000 punbertanya balik kepada Rp 100000

Rp 1000          : “kamu kenapa kelihatan begitu baru, rapi dan masih bagus??”
Rp 100000    : “karena semenjak aku keluar dari bank, terus disambut perempuan cantik, beredarpun di    restoran mahal, di kompleks mewah dan di hotel berbintang, serta keberadaan ku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet”
Rp 1000          : “pernahkah engkau berada di tempat ibadah??”
Rp 100000      : “belum pernah”

Lalu dengan berbangga hati Rp 1000 pun berkata

Rp 1000        : “untuk kamu ketahui walaupun aku hanya RP 1000, tetapi aku selalu berada di seluruh tempat ibadah dan di tangan-tangan anak yatim serta fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan, aku tidak dipandang sebagai sebuah nilai, tapi sebuah manfaat!!!!”

Akhirnya menangislah uang Rp 100000 karena merasa bangga, hebat tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini”


PESAN MORAL
bukan berapa besar hasil pendapatan kita, tetapi seberapa besar manfaat hasil pendapatan kita yang berguna di jalan yang benar”



0 komentar:

Posting Komentar